USIA mereka masih sangat muda, tetapi prestasi yang diraih menunjukkan dedikasi dan disiplin yang luar biasa. Anak-anak ini berhasil meraih sabuk hitam internasional taekwondo, sebuah pencapaian yang tidak mudah bagi banyak orang dewasa sekalipun.
Proses mencapai gelar ini menarik untuk dicermati. Mengapa prestasi ini sangat signifikan bagi mereka? Anak-anak hebat ini bukan hanya berlatih untuk mendapatkan sabuk hitam, tetapi juga untuk membangun karakter dan ketahanan mental sejak dini.
Keberhasilan Dan Dedikasi Anak-anak di Taekwondo
Pendidikan seni bela diri seperti taekwondo memberikan banyak nilai positif. Masyarakat sering mengaitkan sabuk hitam dengan tingkatan tertinggi, tetapi di balik itu ada banyak melibatkan disiplin, kerja keras, dan pengorbanan. Lima siswa di Taekwondo Kharisma Bangsa Batam baru-baru ini berhasil meraih sabuk hitam, yang disebut Poom, dalam Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) yang berlangsung pada tanggal 20 April kemarin.
Pelatih taekwondo mereka, Soewito Trikusuman, menekankan pentingnya usaha dan dedikasi. Salah satu dari siswa, Brayden Alfonso, mengungkapkan bahwa kunci utama untuk meraih sabuk hitam adalah konsistensi dan ketahanan. Dia mengatakan, “Kalau sudah memutuskan untuk latihan taekwondo maka harus konsisten dan jangan mudah menyerah.” Pendapat ini sejalan dengan prinsip dasar dalam dunia olahraga dan pendidikan, yaitu pentingnya disiplin untuk mencapai kesuksesan.
Strategi Mencapai Kesuksesan di Taekwondo
Kesuksesan dalam meraih sabuk hitam tidak hanya bergantung pada bakat, tetapi juga pada strategi dan persiapan yang matang. Anak-anak ini diajarkan untuk tidak hanya berfokus pada teknik, tetapi juga pada aspek mental. Sebagai contoh, proses belajar taekwondo mencakup pemahaman tentang nilai-nilai seperti rasa hormat, kerja sama, dan keberanian. Dengan demikian, mereka belajar berkompetisi secara sehat, baik di dalam maupun di luar arena.
Di antara lima siswa yang berhasil lulus ujian, empat di antaranya meraih sabuk Poom 1, dan satu orang lagi meraih sabuk Poom 2. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kemajuan dan kecepatan belajar yang berbeda, namun mereka semua memiliki satu tujuan, yaitu menguasai seni bela diri ini. Dugaan betapa sabuk hitam mencerminkan lebih dari sekadar pencapaian fisik—melainkan juga pertumbuhan karakter. Ini adalah tahap awal dari perjalanan yang lebih dalam dalam memahami dan menghayati prinsip-prinsip taekwondo.
Dengan raihan prestasi ini, mereka membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan kombinasi disiplin, tekad, dan latihan yang konsisten. Pencapaian ini memberikan inspirasi bagi banyak anak-anak lainnya untuk berlatih dan berjuang demi cita-cita mereka. Apakah mereka akan melanjutkan perjalanan dalam taekwondo atau mengejar impian lain, pengalaman dan nilai-nilai yang diperoleh akan menemani mereka sepanjang hidup.