www.bangsanews.id – Pertumbuhan penggunaan sistem pembayaran digital seperti QRIS mengalami lonjakan yang mengesankan, dengan peningkatan lebih dari 100 persen dalam jumlah pengguna baru. Fenomena ini diungkapkan oleh pejabat dari Bank Indonesia setempat baru-baru ini, menunjukkan bagaimana masyarakat kini semakin terbuka terhadap inovasi teknologi dalam transaksi finansial.
Kemenangan teknologi keuangan ini menarik untuk dicermati, terutama di saat kita melihat kenyataan bahwa dari Januari hingga April 2025, terdapat 9.010 pengguna baru yang bergabung, menjadikan total pengguna QRIS mencapai 539.337. Angka ini menggambarkan tren positif yang bisa menjadi cerminan adopsi digital di daerah tersebut.
Kenaikan Pengguna QRIS dan Pertumbuhan Merchant
Peningkatan ini tidak hanya berlaku untuk jumlah pengguna melainkan juga merambah ke kalangan merchant. Terhitung, pada periode yang sama, terdapat tambahan 48.812 merchant QRIS, yang totalnya kini mencapai 628.056 merchant. Angka pertumbuhan ini merupakan hasil dari upaya kolaboratif antara berbagai pemangku kepentingan serta masyarakat yang mulai merangkul digitalisasi.
Melihat angka-angka ini, kita bisa melihat bagaimana Kota Batam menjadi pusat perhatian, dengan sekitar 81,98 persen merchant berada di kota ini. Kenaikan ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di sektor usaha kecil dan menengah, yang menjadi garda terdepan dalam pemulihan perekonomian pasca-pandemi.
Pencapaian Transaksi dan Dukungan terhadap UMKM
Dari sisi transaksi, data menunjukkan bahwa pada April 2025, terdapat sekitar 5,05 juta transaksi berlangsung, dengan total volume transaksi mencapai 18.069.086 sepanjang periode Januari hingga April. Kenaikan ini mencerminkan semangat masyarakat dalam beradaptasi dengan layanan digital yang efisien dan cepat.
Dengan total nominal transaksi sebesar Rp2,60 triliun pada bulan April, kita melihat pertumbuhan yang mencengangkan, yaitu 345,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Situasi ini juga menciptakan momentum bagi pelaku usaha, terutama di sektor hotel dan restoran, yang beradaptasi melalui sistem pembayaran modern ini.
Dalam upaya terus meningkatkan adopsi QRIS, penting bagi semua pihak, termasuk pemimpin daerah dan sektor swasta, untuk mendorong pemanfaatan sistem ini, terutama di kalangan pelaku UMKM. Adopsi yang lebih luas akan membuka peluang yang lebih besar bagi pengembangan bisnis dan pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Dalam konteks ekonomi yang lebih luas, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau juga menunjukkan hasil yang positif. Menginjak triwulan pertama tahun 2025, ekonomi daerah mengalami pertumbuhan sebesar 5,16 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional dan provinsi lainnya. Ini menjadi indikasi bahwa inovasi dalam sektor keuangan digital mampu mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Faktor utama pendorong pertumbuhan ini adalah kontribusi sektor industri dan pariwisata, yang menjadi andalan ekonomi Kota Batam. Permintaan produk elektronik yang tinggi serta kemajuan di sektor minyak dan gas di Natuna juga berperan penting. Oleh karena itu, mendorong kerjasama antar instansi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif menjadi langkah strategis yang tidak bisa diabaikan.
Sebagai penutup, investasi di kota Batam menjadi kunci untuk mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya kolaboratif yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya akan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inovatif. Mari kita dukung dan tingkatkan semangat ini agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang ada.