www.bangsanews.id – Pada tanggal 8 Juli 2025, Batam menjadi saksi kedatangan calon investor dari Korea Selatan, Kim Junghyeon, yang melakukan kunjungan resmi ke Marketing Centre BP Batam. Dalam pertemuan yang berlangsung santai namun penuh makna ini, Kim menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi dalam proyek pengolahan minyak bekas yang inovatif.
Fary Francis, Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, menyambut baik rencana ambisius tersebut. Ia mengungkapkan komitmen BP Batam untuk mendukung tiap fase investasi yang diusulkan oleh Kim, yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi perekonomian lokal.
Pengolahan minyak bekas menjadi salah satu potensi industri yang terbuka bagi Kota Batam. Dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi daur ulang yang berkelanjutan, kehadiran investor seperti Kim bisa menjadi langkah awal yang positif untuk pengembangan ekonomi di daerah tersebut.
Pentingnya Investasi dalam Sektor Pengolahan di Batam
Investasi dalam sektor daur ulang memiliki dampak signifikan bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, industri ini dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dan meningkatkan keberlanjutan. Melalui investasi seperti yang direncanakan oleh Kim, Batam dapat memimpin dalam inovasi pengolahan limbah.
Proyek ini tidak hanya berpotensi untuk mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru. Melalui keterlibatan masyarakat lokal dalam proses produksi dan pengolahan, perekonomian Batam akan mendapatkan stimulus yang diperlukan untuk tumbuh lebih pesat.
Pentingnya perizinan yang efektif juga menjadi sorotan dalam diskusi tersebut. Dengan adanya fasilitas KPLI – B3 yang sudah ada, BP Batam memberikan kepercayaan diri kepada investor untuk segera memulai proyek mereka dengan dukungan yang kuat.
Komitmen BP Batam dalam Mendukung Investasi Lingkungan
Fary Francis menegaskan bahwa BP Batam memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung investasi yang ramah lingkungan. Ia merujuk pada arahan pemerintah yang mengutamakan pengembangan industri berkelanjutan sebagai prioritas utama. Dengan hadirnya industri daur ulang minyak, Batam berpotensi menjadi contoh sukses dalam kelestarian lingkungan.
Fasilitas yang ada saat ini memungkinkan berbagai kegiatan industri yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Melalui dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait, proses perizinan dapat berjalan lancar dan efisien, mengurangi hambatan bagi para investor.
Selanjutnya, dengan diperkuatnya regulasi dan kebijakan pro-lingkungan, Batam tidak hanya menjadi tempat yang menarik untuk berinvestasi, tetapi juga menjadi pionir dalam industri yang ramah akan lingkungan.
Harapan untuk Realisasi Investasi di Batam
Kim Junghyeon, dalam pernyataannya, mengungkapkan harapan untuk segera merealisasikan rencana investasinya. Ia menginginkan kerjasama yang baik dengan BP Batam dan berharap proses perizinan dapat berjalan dengan efisien. Hal ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa proyek tersebut dapat dimulai sesegera mungkin.
Dengan target pengolahan 5 ton minyak bekas setiap harinya, kualitas bahan baku menjadi prioritas yang tidak bisa diabaikan. Kim menggarisbawahi pentingnya menemukan sumber bahan baku yang stabil dan berkualitas untuk mendukung operasional industri.
Keberlanjutan investasi akan sangat bergantung pada kerjasama yang terjalin antara investor dan pihak-pihak terkait di Batam. Mengoptimalkan potensi lokal adalah strategi yang dapat membawa kesuksesan bagi proyek ini serta meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.