www.bangsanews.id – Batam sedang mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayahnya. Peluncuran Manajemen Talenta Batam (MANTAB) menjadi salah satu inovasi dalam upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing.
Inisiatif ini melibatkan berbagai aspek teknologi, termasuk Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Artifisial (AI) untuk menjembatani keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri. Tujuan utama adalah mengurangi tingkat pengangguran yang saat ini cukup tinggi.
Pentingnya MANTAB tidak hanya terletak pada pengurangan pengangguran, tetapi juga pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan yang relevan bagi mahasiswa dan pencari kerja. Dengan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan, diharapkan keterampilan yang dimiliki akan lebih sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
Inovasi dalam Manajemen Talenta untuk Pertumbuhan Ekonomi
Dalam konteks pengembangan ekonomi, MANTAB memainkan peran penting dalam meningkatkan daya saing Batam sebagai pusat investasi. Dengan banyaknya industri yang bermunculan, kebutuhan akan tenaga kerja terampil semakin mendesak.
Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Batam mencapai 7,68%, berada jauh di atas rata-rata nasional. Hal ini menunjukkan perlunya intervensi yang lebih terarah agar angkatan kerja dapat diserap dengan baik oleh industri.
Fary Francis, anggota BP Batam, menjelaskan bahwa MANTAB berfungsi untuk menjembatani kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh angkatan kerja dan keahlian yang dibutuhkan oleh industri. Ini menjadi vital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyerapan tenaga kerja di Batam.
Peran Pendidikan dan Pelatihan dalam Program MANTAB
Pendidikan vokasi menjadi fokus utama dalam pelaksanaan MANTAB. Direktur Politeknik Negeri Batam, Bambang Hendrawan, menegaskan pentingnya pelatihan yang relevan untuk mempersiapkan lulusan memasuki dunia kerja.
Melalui MANTAB, mahasiswa akan mendapatkan akses ke sertifikasi kompetensi serta pelatihan yang sesuai dengan tren industri. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing mereka, tetapi juga memperkuat link and match antara dunia pendidikan dan industri.
Dukungan dari berbagai sektor, termasuk BUMN dan pemerintah daerah, juga akan diperkuat untuk memastikan bahwa efektivitas program ini dapat dirasakan di lapangan. Dengan demikian, lulusan tidak hanya memiliki gelar, tetapi juga keterampilan praktis yang siap digunakan.
Ekosistem Berkelanjutan untuk Talenta Batam
Di luar pelatihan, MANTAB juga terhubung dengan Batam Creative Hub yang mengedepankan inovasi di bidang ekonomi kreatif dan industri presisi. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan talenta tidak hanya terpaku pada satu sektor saja.
Direktur Pengembangan Kawasan KPBPB & KEK, Irfan Syakir Widyasa, menyampaikan bahwa MANTAB bukanlah sekadar aplikasi digital. Ini adalah ekosistem berkelanjutan yang dirancang untuk memastikan bahwa setiap talenta di Batam siap bersaing di tingkat regional dan global.
Dengan model ini, diharapkan Batam akan menjadi pusat industri yang tak hanya memastikan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Keterpaduan antara industri, pendidikan, dan pemerintahan menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini.