Dalam dunia balap motocross, setiap detik dan keputusan bisa menentukan hasil akhir. Pada seri perdana Kejurnas Motocross 2025 di Sirkuit Akarmas Sumbing Mountain, Wonosobo, Jawa Tengah, pebalap muda menunjukkan performa yang mengesankan di tengah kondisi yang menantang.
Seperti yang terjadi pada Arsenio Al Ghifari, pebalap dari tim yang didukung perusahaan terkemuka, yang berhasil meraih podium ketiga (P3) di kelas MX2. Hujan yang mengguyur lintasan menjelang balapan membuat kondisi tanah menjadi licin, dan tantangan ini memerlukan strategi tepat agar bisa meraih hasil maksimal.
Kondisi Lintasan yang Ekstrem dan Strategi Pemilihan Ban
Ketika hujan deras mengguyur sebelum perlombaan, kondisi lintasan langsung berubah menjadi gembur dan berlumpur. Hal ini menjadi perhatian serius bagi tim penyelenggara yang terpaksa melakukan penyesuaian pada sirkuit demi keselamatan pebalap. Dalam situasi yang penuh tekanan tersebut, tim teknis memutuskan untuk memilih ban tipe mid-soft. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan kondisi alur yang dalam namun tetap memiliki lapisan padat di bagian bawah. Dengan memilih ban yang tepat, tim berharap dapat memberikan dukungan maksimal bagi Arsenio.
Namun, meskipun strateginya baik, lintasan yang teknikal dan licin tetap menjadi kendala. Selama balapan, Arsenio mengalami kehilangan grip hingga terjatuh lima kali. Ini adalah gambaran nyata betapa sulitnya medannya. Namun, semangat pantang menyerahnya membuat ia berhasil menyelesaikan balapan dengan baik.
Tantangan dalam Balapan dan Reaksi Tim
Setelah menyelesaikan balapan, Arsenio memberikan pendapatnya mengenai kondisi yang dihadapinya. “Kondisi cuaca yang berubah-ubah dan trek yang licin menjadi tantangan tersendiri. Saya sempat terpeleset beberapa kali, namun berhasil finish di posisi ketiga. Sayangnya, race kedua dibatalkan, dan itu sangat disayangkan. Saya berharap dapat menunjukkan kemampuan saya yang lebih baik di putaran berikutnya,” tegasnya.
Pembatalan race kedua oleh penyelenggara bukanlah keputusan yang mudah, namun situasi makin sulit dengan kabut tebal yang menyelimuti trek, serta kerusakan yang semakin parah. Keputusan ini adalah langkah bijak untuk menjaga keselamatan semua pebalap.
Pihak manajemen dari tim pun memberikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian Arsenio dalam kondisi yang tidak ideal. “Podium ketiga di tengah kondisi lintasan yang ekstrem menunjukkan semangat dan konsistensi yang luar biasa dari Arsenio. Ini adalah awal yang positif untuk musim 2025,” ungkap seorang perwakilan tim.
Dengan podium di seri pembuka ini, Arsenio tetap menjaga peluang untuk meraih gelar juara nasional. Fokusnya kini tertuju pada seri berikutnya yang akan berlangsung di Pinrang, Sulawesi Selatan pada bulan Juli mendatang. Persiapan matang dan evaluasi akan dilakukan agar di setiap balapan selanjutnya dapat tampil lebih baik dan lebih kuat.
Seiring dengan semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi pebalap, penting bagi mereka untuk tetap adaptif. Kesiapan menghadapi berbagai kemungkinan di lintasan adalah kunci untuk meraih sukses. Dengan semangat juang yang tinggi dan dukungan tim, Arsenio bertekad untuk terus melangkah maju dan membuktikan kemampuannya di pentas balap nasional.