www.bangsanews.id – Bank Indonesia di Kepulauan Riau (Kepri) baru-baru ini mengumumkan bahwa ekonomi daerah ini mengalami pertumbuhan yang signifikan pada triwulan pertama tahun 2025. Pertumbuhan sebesar 5,16% (yoy) menunjukkan peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan juga lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Rony Widijarto, dalam acara Bincang Bareng Media yang diadakan pada tanggal 8 Juli. Ia menjelaskan bahwa tren pertumbuhan ini diprediksi akan terus berlanjut sepanjang tahun 2025, dengan kisaran pertumbuhan yang diperkirakan antara 4,8% hingga 5,6%.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh beberapa sektor unggulan, di antaranya adalah sektor industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, dan perdagangan. Sektor-sektor ini berkontribusi besar dalam memperkuat perekonomian Kepri yang semakin beranjak maju.
Faktor Pendukung Pertumbuhan Ekonomi di Kepri yang Semakin Membaik
Salah satu aspek penting yang mendukung pertumbuhan ekonomi Kepri adalah hilirisasi bahan baku dan sumber daya alam lokal. Dengan memperkuat local value chain (LVC), potensi ekonomi daerah dapat dimaksimalkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Langkah lain yang diambil adalah mendorong normalisasi frekuensi penerbangan dan perluasan rute baru di wilayah Kepri. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata.
Pada saat yang sama, penguatan aspek 3A dan 2P, yakni Akses, Amenitas, Atraksi, Pelaku, dan Promosi, juga menjadi fokus utama. Ini semua diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan perkembangan sektor pariwisata yang sangat vital bagi perekonomian daerah.
Peningkatan Investasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan
Rony juga mengungkapkan pentingnya peningkatan investasi melalui program insentif dan regulasi yang lebih kuat. Hal ini bertujuan untuk menarik lebih banyak investor, baik lokal maupun asing, yang bersedia menanamkan modal di Kepri.
Pada era digitalisasi ini, perluasan sistem pembayaran dan transaksi elektronik oleh pemerintah daerah juga menjadi perhatian. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan publik.
Salah satu titik fokus adalah penguatan program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal sehingga dapat memenuhi standar ekspor yang diharapkan.
Perkembangan Kredit Korporasi dan Stabilitas Perbankan di Kepri
Di sisi lain, pertumbuhan kredit korporasi di Kepri menunjukkan tren positif meski mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Sebagian besar kredit ini diperuntukkan bagi sektor industri pengolahan, yang tetap menjadi pilar penting bagi perekonomian lokal.
Selain itu, kinerja perbankan di Kepri terlihat semakin baik di bulan Mei 2025. Pertumbuhan kredit, aset, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat meningkat, dengan risiko kredit yang berada dalam batas aman.
Penyaluran kredit dibandingkan dengan Desember 2024 mengalami peningkatan yang signifikan, dengan pertumbuhan mencapai 10,93%. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap sektor perbankan di Kepri terus tumbuh.
Analisis Stabilitas Sistem Keuangan di Bulan Mei 2025
Dalam konteks Stabilitas Sistem Keuangan (SSK), data terbaru menggambarkan perkembangan positif dengan risiko kredit yang tetap terkendali. Pada bulan Mei 2025, sektor industri pengolahan, pergudangan, dan perdagangan menjadi tiga sektor utama dalam penyaluran kredit.
Sementara untuk kredit UMKM mencatat pertumbuhan yang mengesankan sebesar 17,29%. Angka-angka ini menunjukkan bahwa UMKM mulai mendapat dukungan yang lebih baik, dan berkontribusi pada keseluruhan pertumbuhan ekonomi Kepri.
Dengan mempertimbangkan semua indikator tersebut, Rony menegaskan bahwa posisi pertumbuhan ekonomi Kepri hingga saat ini menunjukkan peningkatan yang signifikan serta perbaikan dalam berbagai sektor.