>>>Catatan Anwar Anas, Anggota DPRD Kota Batam
www.bangsanews.id – DI ujung barat Indonesia, di antara gelombang yang kadang tenang kadang menggulung, berdiri sebuah pulau kecil bernama Kasu. Pulau ini tidak hanya sekadar tempat, tetapi juga merupakan simbol dari perjuangan dan harapan yang menjulang tinggi dari tempat yang tidak terduga. Dalam perjalanan sejarahnya, Kasu telah menghasilkan tokoh-tokoh hebat yang berkontribusi besar bagi bangsa.
Sebagian orang mungkin hanya mengenalnya sebagai bagian dari gugusan hinterland Kota Batam. Namun, tahukah Anda bahwa dari tanah kecil yang dijilat asin laut itulah, lahir seorang pemimpin besar: H. Iman Sutiawan, kini Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau? Ia bukan tumbuh dari pusat kekuasaan, bukan pula dari bangunan tinggi kota. Ia tumbuh dari suara nelayan, dari ayunan perahu kayu, dan dari peluh orang-orang yang hidup dari laut. Kejadian ini menunjukkan kepada kita bahwa potensi kepemimpinan dapat lahir dari mana saja, bahkan dari tempat yang tidak terduga seperti pulau kecil ini.
Jalan Hidup Pemimpin Dari Pulau Kecil
Kasu bukan hanya tempat lahirnya, tetapi juga tempat yang menanamkan nilai: kejujuran, kesetiaan, dan kerja keras. Nilai-nilai ini membentuk karakter H. Iman Sutiawan menjadi sosok yang tidak hanya berambisi, tetapi juga memahami tantangan yang dihadapi masyarakatnya. Dalam banyak kesempatan, ia mengingat kembali bagaimana masa kecilnya, mengarungi gelombang demi gelombang di laut, yang mengajarkannya arti perjuangan yang sesungguhnya.
Pada dasarnya, kepemimpinan yang baik adalah yang berasal dari pemahaman mendalam tentang akar permasalahan yang dihadapi masyarakat. H. Iman Sutiawan, yang memahami dengan baik realita di pulau kecil ini, berkomitmen untuk membawa perubahan positif. Dalam pandangannya, hal-hal kecil bisa berarti besar. Ia berusaha untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat nelayan melalui berbagai program yang dikelolanya. Dari penanaman nilai-nilai sosial hingga peningkatan kualitas pendidikan, semua ini adalah buktinya.
Membangun Masa Depan Lewat Pendidikan
Saat ini, ketika ia telah duduk di tampuk tertinggi legislatif provinsi sebagai Ketua DPRD Provinsi Kepri, H. Iman Sutiawan tidak melupakan pulangnya. Justru ia kembali, bukan untuk dikenang, tetapi untuk membangun. Ia tengah mendirikan sebuah pesantren di Pulau Kasu. Sebuah mimpi sunyi yang kini menjelma menjadi cahaya bagi anak-anak pulau. Pendidikan menjadi kunci untuk membuka kesempatan bagi generasi berikutnya, dan H. Iman bertekad untuk memastikan bahwa pendidikan yang berkualitas dapat diakses oleh semua anak, terutama yang kurang mampu.
Tertegun kami jikalau mendengar cita, bahwa di Pesantren itu nantinya akan menggratiskan seluruh pembiayaan bagi anak yatim dan dhuafa. Ia tahu persis, bagaimana rasanya tumbuh dengan keterbatasan namun tetap membawa harapan. Dari pengalamannya, ia ingin berbagai peluang terbuka untuk generasi muda, agar mereka tidak hanya bisa bermimpi, tetapi juga mewujudkannya. Inisiatif ini sangat penting, bagi H. Iman, adalah tentang memberikan sesuatu yang berharga bagi masyarakat.
Ia ingin, dari pulau kecil ini, kelak akan lahir lebih banyak pemimpin hebat, anak-anak pulau yang tak kalah dari anak kota. Visinya melangkah lebih jauh dari sekadar mendirikan institusi pendidikan; ia juga ingin mendidik karakter dan moral anak-anak, agar mereka menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga kuat dan berintegritas. Inilah wujud kepemimpinan sejati, bukan hanya mengubah kursi kekuasaan, tetapi mengubah masa depan tempat ia berasal.
H. Iman Sutiawan sedang menulis sejarah, bahwa peradaban bisa dibangun dari tepian, dari kasih sayang, dan dari dedikasi tanpa pamrih. Perjuangan dan komitmen untuk membangun pendidikan yang baik untuk anak-anak pulau adalah sebuah langkah yang sangat berarti. Di sini, tidak ada impian yang terlalu tinggi untuk dicapai asalkan ada kemauan dan usaha yang konsisten.
Dari Pulau Kasu, ia berangkat. Ke Pulau Kasu pula Ia merajut mimpi membawa terang, agar setiap anak memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dengan perjalanan ini, kita diajak untuk merenungkan kembali makna dari kepemimpinan—bahwa sejatinya, pemimpin bukan hanya penguasa, tetapi mereka yang melayani dan memberikan kontribusi terbaik untuk masyarakat yang dicintainya.