www.bangsanews.id – Setiap tahunnya, perkembangan teknologi keuangan di Indonesia mengalami kemajuan pesat. Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah penggunaan sistem pembayaran digital yang semakin meningkat, khususnya di wilayah Kepulauan Riau. Pertumbuhan ini dipicu oleh kebijakan dan program yang mendukung inklusi keuangan di kalangan masyarakat.
Bank Indonesia berperan aktif dalam mendorong transaksi non-tunai, salah satunya melalui penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Kebijakan ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam bertransaksi secara digital dan efisien.
Selama beberapa tahun terakhir, angka penggunaan QRIS menunjukkan tren yang menggembirakan. Masyarakat mulai beralih dari metode pembayaran tradisional ke metode yang lebih modern, dan ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang positif.
Pertumbuhan QRIS dan Ekonomi Digital di Kepulauan Riau
Data terbaru menunjukkan bahwa volume penggunaan QRIS di Kepulauan Riau telah mencapai angka yang mengesankan. Berdasarkan informasi terkini, penggunaan QRIS mencatatkan transaksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin nyaman dengan penerapan teknologi digital dalam aktivitas mereka.
Rony Widijarto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Kepulauan Riau, menyampaikan bahwa volume transaksi QRIS tercatat 23,64 juta di bulan Mei 2025, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Tren positif ini diharapkan dapat berlanjut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya digitalisasi dalam transaksi sehari-hari.
Rony menambahkan bahwa inklusi keuangan berbasis digital membawa banyak manfaat bagi sektor usaha kecil dan menengah. Dengan semakin banyak pedagang yang menggunakan QRIS, mereka dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini menjadi langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dampak Sosial dari Penerapan QRIS di Masyarakat
Penerapan QRIS juga memiliki dampak sosial yang signifikan di masyarakat. Keberadaan sistem pembayaran ini mempermudah transaksi bagi banyak kalangan, termasuk di daerah terpencil. Contohnya, warga di Anambas telah mulai beradaptasi dengan penggunaan QRIS dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Claudia Vannesa, seorang ASN di Dinas Pariwisata Anambas, mengungkapkan bahwa masyarakat di lingkungan tersebut kini lebih pintar dalam bertransaksi menggunakan QRIS, terutama generasi muda. Ini menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi dapat mengubah kebiasaan masyarakat menuju arah yang lebih maju.
Lebih jauh, keberadaan QRIS juga menciptakan iklim yang lebih kompetitif bagi pelaku usaha. Dengan kemudahan dalam melakukan transaksi, pedagang kecil dapat bersaing dengan lebih baik, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Peran Bank Indonesia dalam Mendukung Ekonomi Digital
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi. Pihak bank berusaha untuk menjangkau masyarakat luas agar memahami keuntungan dari transaksi non-tunai. Dalam pelaksanaannya, banyak seminar dan workshop yang diadakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Adanya peningkatan transaksi digital berkorelasi positif dengan penguatan stabilitas ekonomi daerah. Rony menegaskan bahwa semua pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas, harus berkolaborasi untuk menerapkan kebijakan yang mendukung ini. Dukungan lintas sektor akan mempercepat proses digitalisasi di Kepulauan Riau.
Sebagai salah satu langkah strategis, Bank Indonesia juga mendorong perbankan untuk memperluas jaringan pelayanan digital. Dengan demikian, lebih banyak masyarakat yang dapat merasakan kemudahan dalam melakukan transaksi, baik di perkotaan maupun pedesaan.