Wakil Kepala BP Batam baru-baru ini melakukan peninjauan untuk memastikan kesiapan pengoperasian STS Crane yang baru tiba di Pelabuhan Batu Ampar. Kegiatan ini menunjukkan komitmen dalam meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan semenjak pengoperasian komersial Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar tahap kedua siap dimulai pada Agustus 2025.
Dengan transformasi dari sistem konvensional menjadi semi otomatis, pelabuhan ini ditargetkan untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan bongkar muat kontainer. Peninjauan ini tidak hanya merupakan langkah proaktif, tetapi juga menandai babak baru dalam pengelolaan pelabuhan yang modern.
Transformasi Pelabuhan Menuju Sistem Semi Otomatis
Pada 1 September 2023, BP Batam mengimplementasikan pengoperasian STS Crane yang merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan. Sebelumnya, pelabuhan ini mengandalkan crane mobile yang lebih tradisional untuk memuat dan membongkar kontainer. Dengan adanya STS Crane, waktu tunggu kapal mengalami penurunan yang signifikan.
Menurut data yang dikumpulkan, waktu tunggu kapal berkurang hingga 50 persen setelah penggunaan STS Crane. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga berpotensi meningkatkan intensitas kunjungan kapal. Volume kontainer pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 420 ribu TEUs, yang mencerminkan kenaikan 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan Kapasitas dan Inovasi Lainnya
Peningkatan kapasitas operasional pelabuhan sangat vital untuk memenuhi lonjakan permintaan transportasi barang. Selain STS Crane, pelabuhan Batu Ampar juga akan dilengkapi dengan Habor Mobile Crane dan Rubber-Tyred Gantry Crane (RTG) dalam rangka mendukung efisiensi operasional. Rencana investasi proyek ini mencapai Rp 1,2 triliun, menandakan keseriusan dalam mengembangkan fasilitas pelabuhan.
Kunjungan kapal yang meningkat tahun lalu mencapai 3.243 dengan pertumbuhan 22 persen. Data ini menunjukkan daya tarik pelabuhan Batu Ampar sebagai pusat distribusi yang strategis di kawasan ini. Dengan tambahan crane dan fasilitas baru, diharapkan pengoperasian pelabuhan akan jauh lebih efisien serta memperkuat posisi Batam di sektor logistik.
Kedepannya, setelah selesai dilakukan commisioning test, semua upaya dan investasi ini ditargetkan memberikan dampak positif bagi kelancaran operasional dan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan layanan pelabuhan yang berkualitas.